BAMA PRABA (Cahaya indah dari dalam hati)
Entah berapa banyak nama artikel Lawlaka idenya berasal dari “cahaya”. Tentu saja pemaknaannya lebih dari sekedar cahaya yang bisa membuat kita bisa melihat.
Ar Ragib Al Asfahani, seorang pakar bahasa Al Qur’an mengklasifikasikan kata cahaya yang tercantum dalam Al Qur’an menjadi dua bagian, yaitu cahaya duniawi dan cahaya ukhrawi (alam akhirat).
Cahaya duniawi terbagi menjadi dua: Pertama, cahaya yang difahami dengan penglihatan akal dan mata hati yaitu cahaya yang berkaitan dengan perkara-perkara ketuhanan seperti cahaya Al Qur’an dan cahaya akal. Kedua, cahaya yang mampu dirasakan indera penglihatan secara lahiriah yaitu cahaya yang berkaitan dengan benda-benda yang bersinar seperti bulan, bintang, dan benda-benda yang bersinar lainnya. Sedangkan cahaya ukhrawi adalah cahaya yang memancar dari seorang muslim sejati di alam akhirat nanti. Pancaran cahaya itu tergantung dengan perbuatan baiknya semasa hidup di dunia.
Jalan yang saya lewati masih gelap gulita, seringkali saya tersandung dan terjatuh.
Andai pencarian “cahaya” itu semudah menyalakan senter atau mengisi token listrik.
BAMA PRABA adalah kemeja kasual dengan kerah berdiri dengan aplikasi batik prada di bagian depan kiri.