Pandemi yang membatasi saya untuk pergi ke luar, membuat saya lebih banyak memiliki waktu untuk merenung dan mencari jawaban “ke dalam”. Termasuk memaknai hadis “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan”.

Ini adalah ide awal dari alasan saya membuat Lawlaka. Pemaknaan tersebut sejalan dengan kesukaan saya terhadap kain nusantara seperti batik, lurik, tenun dll. Berawal dari corat coret diatas kertas, lalu membeli kain dan membawanya ke tukang jahit menghasilkan celana sarung dengan aplikasi kain batik yang saya pakai untuk Sholat Jumat. Pikir saya jika hendak “bertemu” Dia selayaknya menggunakan pakaian terbaik yang kita punya. Saya tidak mau lagi menggunakan pakaian seadanya saat bertemu Dia yang Maha Memberi Segalanya.

Sedikitpun tidak menyangka foto yang saya unggah di instagram mendapat banyak respon positif. Dengan desain yang lain seminggu kemudian hal yang sama saya ulangi lagi. Hasilnya semakin banyak respon positif yang saya terima bahkan beberapa diantara bertanya dimana bisa membelinya.

Corat coret berubah jadi desain yang lebih serius, termasuk eksplorasi motif batik, lurik, dan tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Hasilnya ide mengalir deras. Saya kira selain passion ada campur tangan illahiyah didalamnya hehe. Uniknya desain Lawlaka itu limited, dalam artian bukan model artikelnya tapi motif batik, lurik, atau tenunnya tidak diproduksi dalam jumlah banyak. Model bisa sama tapi motif dan warna bisa berbeda.

Meski awalnya memang setelan untuk kegiatan keagamaan, Lawlaka inklusif untuk semua kalangan karena menyukai keindahan adalah fitrah semua manusia, meski kadang dikesampingkan atas nama kepraktisan.

Dalam perkembangannya lebih banyak desain untuk daily yang bisa dipakai di berbagai kegiatan. Lawlaka bisa menjadi jawaban untuk mereka yang menyukai kain nusantara tapi tidak seperti baju batik umumnya dimana pola batik ada di seluruh pakaian. Itulah kenapa Lawlaka hanya menggunakan kain nusantara sebagai aplikasi untuk menghindari kebosanan pola yang repetitif. Hal itu membuat desain terlihat modern sekaligus menunjukan jati diri bangsa di saat bersamaan.

Saat ini Lawlaka sedang terus menambah jumlah model dan artikel. Produk Lawlaka bisa didapatkan secara online di Instagram @Lawlaka.Indonesia, website www.lawlaka.com, e-commerce seperti Shopee (lainnya menyusul), agen dan distributor di banyak wilayah di Indonesia. Sementara untuk departement store, Lawlaka bekerjasama dengan Metro Plaza Senayan dengan harapan akan bertambah di mall atau kota lainnya.

Terakhir, kenapa saya menamakan brand fashion saya ini Lawlaka? Lagi lagi diambil dari hadis.

Kali ini dari hadis qudsi “lawlaka, lawlaka, maa khalaqtu al-aflaka” yang artinya ”Jika bukan karena engkau, jika bukan karena engkau (wahai Muhammad), Aku tidak akan menciptakan ufuk (alam) ini.” Pandemi ini membuat sisi spiritualitas saya meningkat.

Semoga begitu pun rejeki.

Jakarta, 14 Desember 2020